Jumat, 20 Januari 2012

GARIS TEPI BOLA MATA

Langka nian menjadi saksi keletihanmu
Adatnya tiap mentari mulai merekah kau temani dengan lantunan Quránmu
Kini ragamu tak jua mau jadi pendukung
Atas lebatnya kewajiban dan rutinan
Tak kudengar suara dahak tenggorokan
Apalagi kudengar keluh erat menekik urat kepala
Namun memang, terlalu lelah jika kau harus terus bergerak
Bola mata ini bosan gerak menyentuh garis tepi
Melihat kau bolak-balik gusar
Tiada nyaman jika rehat bertemankan terang matahari
Permaisurimu pun sulit fahami
Kabarnya, saling faham memang tak bisa dielakkan
Tapi tak terjangkau indera
Kuyakin cinta tak terbendung hanya dengan satu hati
Semoga rumah ini ramai dengan gema tadarusmu lagi
Was-was tertindas kala langka aku di sisi temani
Jadi saksi kalian yang tengah rapuh, melawan lincahnya penyakit

*Ketika Ayahku yang biasa kokoh tersentuh penyakit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar