Selasa, 01 Januari 2013

PERBINCANGAN LAIN FAKTA

Duduk sila, berhadapan,
Tak diundang kata kunci, mengunci hilir angin yang mencoba goyahkan

Spontan apa pun yang berterbangan di atmosfir

Datang dan pergi penuhi referensi

Dimulai saja, tak usah harus kaku begitu

Baiklah, aku dan kau, senantiasa apa adanya

Udara, terimalah ungkapan yang penuhi sesakku ini

Dia ekspresikan, tanpa hal seseurius persidangan

Kebahagiaan kabuti pagiku

Pertalian tanpa aturan, bagiku semuanya unik dan sah

Santailah, aku tidak sama, namun aku senantiasa jadi aktris pasif

Asap penuhi mulutnya, aku sentuh dengan kelembutan sebagai bukti kasih

Aku punya angan, sama sepertimu. Aku akan bahagia dengan dia, sosok yang senantiasa
mengayomi, meski harus selalu aku gebrak dahulu

Baiklah, dedaun pun mengangguk turut maklum, begitupun aku

Gelak tawa rendai lembaran kata, tajam mata lepas, bebas, puas

Giliran. tanah… sesakku hanya bisa kusimpan dahulu

Namun percayalah, aku baik saja, aku akan senantiasa baik dengan dentuman sikap seorang yang pekak di telinga kehidupan
Kamu percaya, aku sehebat bunga yang indahi jalan yang penuh kerikil

Peduliku, jaga anugerah Rabb yang luar biasa itu

Pedulikan esokmu, yang sudah kau rajut sejak saat ini

Begitulah sekitar lempar kata penghargaan dua pemilik mimpi

Terukir kokoh pada prasasti hidup yang senantiasa hidup

Udara, lihatlah ke luar rumahmu, kebesaran Tuhan indahi langit gempita malam ini

Cincin lingkari rembulan, maaf sengaja ku membuatmu bangun dari istirahatmu

Percakapan yang membenak hingga mengikat di telaga keindahan kepedulian

Darinya, yang kini tengah berjalan di tempat yang tidak lagi sama

Kuncilah perkara mulia di jagad yang telah kau lukis, sahabat tercinta

Aku juga akan ke sana menyeru gelak tawamu lagi,meski entah kapan

Kita sama-sama di sini, di tempat yang sama telah Tuhan siapkan



Inspired By :

Hasyri Habibah “Acy” (w. 28-12-12, 04.00 am)

Selamat jalan, kawan..

2 komentar: