Senin, 05 Oktober 2009

sEptEmbEr menAngis…


2009 September 24
by q.deal26

Goncangan di tengah kepulasan santri menahan lapar menunggu maghrib. Suara itu bergemuruh membangunkan mata yang tertutup sedari tadi. Laailaahaillallah...!!! Teriakan itu semakin maramaikan suasana. Bukan keceriaan, tapi kepanikan. Para bocah yang baru belajar jauh dari rumahnya, mainannya itu berlari-lari meninggalkan asrama. Gempa berkekuatan 7,1 SR itu membuat pesantren senyap meski seluruh santri berkumpul berdzikir sembari memutar video kamaksiatan yang kerap dilakukan.

Malam sebelumnya, santri yang kerap melanggar peraturan ditahkimi. Mereka tak melaksanakan kewajibannya sebagai muslim, berpuasa. Tetapi tak jera mereka melakukan pelanggaran. Setiap waktu ada saja ulah dan sanksi.

Baru saja semua tertawa dengan apa yang mereka raih, selang hanya beberapa detik semua orang menjauh dari bangunan. Mereka getir dan yang ada dalam harap hanya ‘kapan goncangan itu berhenti?’ Tangis pun bercucuran di setiap sudut. Wajah memerah menanti kapan bisa bertemu keluarga tercinta. Listrik padam…”Darkness”..memang pantas menjadi judul peristiwa itu. Seluruh kegiatan dipusatkan di halaman pesantren.Akhirnya, yang sebenarnya pilu dan gundah tertuntut bahagia dan mensedekahkan senyum tulus untuk menghibur bocah yang kerap menangis.

Malam yang semula indah dengan gemintang mengirim support lewat cahaya indahnya berubah kelabu. Rintik hujan pun membasahi sajadah yang semula basah oleh tetesan air mata. Tapi inilah maksud dari semua itu. Semua semakin berhati-hati dalam bertindak dan menyadari bahwa makhluk hanya bisa menerima takdir tuhannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar